JOKO ADI NUGROHO

Senin, 22 Maret 2010

perkembangan teknologi industri di indonesia

Banyak negara berkembang pada saat ini sebagaimana haInya negara maju semakin menyadari bahwa pentingnya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah merupakan bagian dari pembangunan nasionalnya. Oleh karena itu nerara-negara berkembang termasuk Indonesia saling berpacu dalam meningkatkan kemampuan mereka untuk menguasai dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan .teknologi bagi pembangunan industri nasionalnya. Upaya yang mereka lakukan saat ini lebih ditekankan kepada peningkatan daya saing dalam rangka membuka akses menuju pasar internasional (market pull production).

Semakin ketatnya persaingan antar industri di dunia melalui perkembangan teknologi ternyata sistem perekonomian duniapun mengalami pergeseran menuju terbentuknva sistem ekonomi global. Implementasi dari sistem ekonomi global tersebut yaitu

terbentuknya pasar tunggal seperti Amerika bagian Utara Eropa dan Asia - Pasifik. Sistem ekonomi global ini di satu sisi meningkatkan volume permintaan dan menimbuIkan perluasan besar. akan tetapi di sisi lain juga menuntut persaingan yang semakin ketat antar produsen dalam memasuki pasar tersebut.

Globalisasi sistem perekonomian ini mau tidak mau akan memberikan dampak tersendiri dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yanp pesat dan canggih. Untuk menghasilkan produk yang kompetitif dari segi harga mutu dan waktu penyerahan sudah barang tentu produsen/industri perlu menguasai teknologi yang dibutuhkan dengan dukungan berbagai fasilitas litbang yang memadai dan tangguh.

Berbicara mengenai masalah penguasaan teknologi, BPP Teknologi berpendapat bahwa teknologi identik dengan industri. Oleh karena itu kalau kita ingin menguasai teknologi dalam bertagai bidang, maka kitapun tidak boleh lupa terhadap perkembangan industrinya sendiri.

II. PERKEMBANGAN INDUSTRI & TEKNOLOGI DI INDONESIA SERTA

KEBIJAKSANAAN YANG TELAH DAN AKAN DILAKSANAKAN.

INDUSTRI

Kebijaksanaan pemerintah dalam rangka penguasaan teknologi merupakan alat yang ampuh di dalam mewujudkan program industrialisasi nasional seperti yang telah ditetapkan dalam GBHN dimana pada akhirnya melalui program industrialisasi dan keterampilan yang dimiliki akan dapat menghantarkan bangsa Indonesia ke dalam penemuan-penemuan baru baik "product technology", "manufacturing technology" maupun "production process technology".

Peranan pembangunan industri yang sangat besar di dalam perkembangan dan pertumbuhan pembangunan selanjutnya maka pembangunan industri haruslah merupakan usaha terpadu guna memantapkan proses industrialisasi dalam arti seluas-luasnya.

Dalam usaha mengembangkan pemikiran dalam menentukan dan prioritas industri yang akan dikembangkan di Indonesia, maka pangkal tolak yang dipergunakan selain penekanan ke arah sasaran yang telah ditetapkan dalam GBHN juga memperhatikan persoalan ekonomi yang dihadapi saat ini, yaitu : pertama, kendala kelangkaan sumber daya dana; kedua, mendesaknya penciptaan lapangan kerja produktif bagi angkatan kerja yang semakin bertambah.

Oleh karenanya pola pengembangan industri nasional ini dalam pelaksanaannya dapat didekati dengan beberapa pendekatan pengembangan industri.

a. Pembentukan Modal

Penekanan yang dilakukan dalam hal ini adalah pembangunan sektor industri yang mengandalkan nilai keunggulan komparatif yang terkandung dalam sumber daya yang dimiliki bangsa Indonesia dalam rangka pembentukan modal untuk membiayai tahap pembangunan berikutnya.

Industri yang dikembangkan Pada dasarnya untuk meningkatkan nilai tambah dari hasil-hasil industri primer untuk dijadikan bahan baku barang setengah jadi atau barang-barang konsumsi. Industri semacam ini telah berkembang baik untuk memenuhi pasaran dalam negeri maupun luar negeri.

Contoh : Industri LNG minyak pertambangan.

Dalam rangka pemupukan dana pembangunan. industri yang bertujuan ekspor tersebut merupakan industri yang memegang peranan penting. Oleh karena itu usaha-usaha pengembangan teknologi serta efisiensi produksi perlu terus dilakukan dan dikembangkan agar keunggulan komparatif yang dimiliki oleh sumber daya alam tersebut dapat dikembangkan atau setidak tidaknya dapat dipertahankan.

b. Pembangunan Manusia

Salah satu sumber daya yang kita miliki yang sekaligus juga menjadi tujuan pembangunan kita adalah manusia itu sendiri. sedangkan pembangunan industri yang didasarkan atas sumber daya manusia itu sendiri dapat dibedakan dari segi kedudukan/fungsinya, yaitu :

- Manusia sebagai konsumen/pemakai hasil industri.

Penekanan yang dilakukan disini adalah pengembangan sektor industri yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan rakyat banyak. Jadi industri Yang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan tersebut harus benar-benar memenuhi syarat bahwa jumlah dan kualitas yang memadai serta harga yang terjangkau oleh masyarakat.

Contoh : industri pangan. sandang papan kesehatan dan pendidikan.

- Manusia sebagai tenaga kerja/Pelaksana proses produksi.

Penekanan yang dilakukan dalam hal ini adalah pengembangan sektor yang mampu menciptakan dan memperluas lapangan kerja (industri padat karya). Untuk mendorong dan memperluas lapangan kerja tersebut, seyogyanya perlu diberikan insentif atau setidak-tidaknya diberi keringanan-keringanan bagi industri yang mempunyai invesment per labornya rendah. Hal tersebut dimaksudkan mengingat tersedianya tenaga kerja yanp berlimpah dan relatif murah merupakan salah satu keunggulan komparatif yang kita miliki saat ini. Dengan demikian diharapkan tenaga kerja di kedua sektor tersebut banvak terserap.

- Manusia sebagai pembawa teknologi.

Pembangunan industri merupakan bagian dari pelaksanaan pembangunan dalam rangka mencapai sasaran pembangunan jangka panjang yaitu struktur ekonomi yang seimbang dimana terdapat kemampuan dan kekuatan industri yang maju yang didukung oleh kemampuan dan kekuatan pertanian yang tangguh.

Dalam rangka mentransformasikan bangsa dan negara kita menjadi negara industri pada era tinggal landas nanti dan dikaitkan dengan fungsi manusia sebagai pembawa teknologi maka pembangunan industri dimaksud lebih dititik beratkan pada industri manufaktur. Penekanan yang dilakukan disini ialah pengembangan sektor industri yang tercakup dalam strategi transformasi industri dan teknologi (5 prinsip 4 tahap dan delapan wahana industri) dalam rangka meningkatkan keterampilan bangsa dan sekaligus menguasai teknologi.

Mengingat penguasaan dan pengembangan teknologi ditentukan oleh manusia itu sendiri berarti penguasaan dan pengembangan yang dimaksud tak lain adalah usaha pembinaan manusia menjadi lebih terampil dan bermutu. Pada dasarnya penguasaan teknologi ini menibulkan bukan hanya tenaga terampil saja tetapi juga dana dan waktu.

c. Keterkaitan antar sektor industri dan / atau sektor ekonomi. Dalam hal ini penekanannya adalah pengembangan sektor industri yang didasarkan atas keterkaitan antar sektor indusiri itu sendiri dan / atau sektor ekonomi lainnya.

Dalam menyusun komoditi-komoditi secara tegas untuk menentukan pengembangan masing-masing industri. tidak bisa terlepas dari keterkaitan baik antar industri itu sendiri dengan kegiatan ekonomi lainnya.

Contohnya : - Bauxit - Alumina -.-Aluminium.

- Industri gula dengan sektor pertanian tebu.

- Industri gula yang didirikan tersebut tidak melihat kepada kelayakan ekonominya sematamata tetapi juga untuk melindungi petani tebu yang sudah ada.

TEKNOLOGI

Perkembangan teknologi dalam dasa warsa terakhir ini terasa semakin cepat khususnya akibat perkembangan dalam bidang industri elektronika dan informatika dimana daur hidup produk (product life cycle) semakin memendek dan cepat. Disamping itu perkembangan teknoloqi ini sekaligus memperluas ruang lingkup aplikasinya sehingga memberikan dampak yang sangat luas bagi perkembanpan sektor-sektor industri lainnya.

Oleh karena itu hampir seluruh negara industri berupaya menguasai dan mengembankan teknologi dengan meningkatkan kegiatan penelitian dan Pengembangan (RaD) baik dalam bidang teknologi manufaktur (manufacturing technology) rnaupun bidang teknologi produk (Product technology). Umumnya negara industri maju menempuh langkah ini dalam rangka meningkatkan daya saing produknya untuk memasuki pasaran internasional. Sedangkan bagi negara berkembang upaya ini lebih menitikberatkan untuk menguasai teknoloqi sarnbil membuka Peluang/akses untuk meraih pangsa pasar internasional.

Sebelum kita membicarakan tentang perkembangan teknologi di Indonesia terlebih dahulu digambarkan mengenai Peranan sektor industri manufaktur terhadap penerimaan dari sektor non migas. Tahun 1987/1988 Peranan sektor industri manufaktur terhadap penerimaan sektor non migas sebesar 78% dan tahun 1988/1989 mengalami Peningkatan sebesar 80%.

Kalau dirinci lebih lanjut hasil industri manufaktur yang termasuk "kadar teknologi yanq tinggi" ternyata hanya diwakili oleh industri logam dan alat listrik yang kontribusinya relatif sangat kecil. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan hasil ekspor industri manufaktur belum menggambarkan kemampuan kita dalam menguasai teknologi prose dan teknologi produk.

Berdasarkan hasil penelitian yang ada, bahwa perkembangan industri di Indonesia selama ini masih berkembang ke arah teknologi manufakturing proses yang menghasilkan barana-barang kebutuhan dalam negeri maupun untuk di ekspor, dan sedikit sekali industri-industri yang berkembang ke arah teknologi produk untuk menghasilkan produk inovatif' baru yang mampu bersaing di pasaran.

Dengan demikian perkembangan teknologi manufaktur pada industri industri nasional sudah berkembang cukup baik dengan level teknoiogi yang rnemadai. Hal ini disebabkan selama ini departemen Perindustrian telah memberikan pembinaan terhadap industri nasional dengan dukungan Balai-Balai Penelitian & Pengembanqan miliknya dalam rangka peningkatan mutu dan daya saing produk yang dihasilkan.

Sedangkan perkembangan teknologi produk untuk menghasilkan produk inovatif baru perlu terus ditingkatkan mengingat bila industri kita ingin bersaing di pasaran internasional yang semakin kompetitif. Upaya untuk mendukung perkembangan teknologi produk, pemerintah telah membangun prasarana dan sarana laboratorium yang diperlukan di kawasan PUSPIPTEK - Serpong.

PENDANAAN & PELAKSANAAN KEGiATAN LITBANG DALAM RANGKA PENGUASAAN TEKNOLOGI

Sejarah telah membuktikan bahwa sumber daya alam yang berlimpah ruah tanpa ditunjang oleh kemampuan menguasai teknologi tidak lagi dapat dijadikan andalan tapi suatu bangsa dalam melaksanakan pembangunan nasionalnya.

Namun menyadari akan besarnya biaya yang diperlukan dalam melakukan kegiatan litbang serta adanya tantangan yang diakibatkan oleh qejala globalisasi ekonomi serta kecepatan

Perkembangan teknologi yang berakibat "life cycle dari teknologi itu semakin memendek, maka timbul gejala untuk melaksanakan kegiatan litbang (R&D) secara bersama (Joint Research).

Hal ini dilaksanakan khususnya untuk kegiatan penelitian dasar (basic research) karena dibutuhkan biaya/dana yang sangat besar, maka sumber Pendanaan kegiatan dimaksud dapat dipikul bersama oleh industri/perusahaan dan pemerintah. Bahkan khusus bagi penelitian yang bersifat strategis dan menunjanq kepentingan nasional dapat pula sepenuhnya dibebankan pada pemerintah. Oleh karena itu, biasanya pemerintah menetapkan jenis-jenis penelitian yang akan dibantunya.

Di beberapa negara maju, kegiatan litbang bidang-bidang yang lebih dibutuhkan oleh pemerintah (seperti litbang dalam bidang penerbangan & antariksa. elektronika &. telekomunikasi). maka sebagian atau bahkan seluruh kebutuhan dana dapat dibiayai oleh pemerintah.

Sedangkan untuk bidang-bidang yang dianggap lebih banyak manfaatnya bagi swasta (seperti litbang dalam bidang makanan, kertas, peralatan dari logam), pemerintah hanya membiayai/memberikan subsidi sebagian kecil atau bahkan sama sekali tidak.

Salah satu bentuk baru dalam rangka mengefektifkan serta memproduktifkan "critical mass" kegiatan litbang yang meliputi keterbatasan dana, globalisasi pasar dan langkanya tenaga ekspert, maka beberapa industri di dunia melakukan atau menempuh cara : merger, aliansi strategis, acquisition (Pembelian) Walaupun cara-cara tersebut bagi orang-orang yang hanya berorientasi pada globalisasi pasar hal ini ditafsirkan sebagai upaya yang menjurus ke arah konglomerasi namun ditinjau dari segi kegiatan litbang upaya ini nampaknya cukup efektif untuk mendorong perkembangan teknologi.

Pelaksanaan kegiatan litbang dalam rangka penguasaan teknologi, industri tidak melaksanakannya sendiri akan tetapi industri juga harus mengadakan kerjasama dengan lembaga litbang dan perguruan tinggi. Suatu synergy dalam bentuk kerjasama antar pelaku dalam bidang iptek yaitu industri - lembaga penelitian - perguruan tinggi, perlu dikembangkan semakin erat serta ditata dan dilibatkan ke-dalam program bersama yang pelaksanaannya melampaui batas negara ataupun melalui pendirian apa yang disebut dengan "science based industrial Park atau "technology based industrial park" yaitu mengembangkan pusat-pusat industri di sekitar perguruan tinggi dan lembaga penelitian.

Salah satu gambaran kongkrit yang membuat kita optimis bahwa kita akan berhasil mengantarkan bangsa kita memasuki tahap ketiga penguasaan teknologi adalah pengalaman yang berhasil dicapai di sektor industri pesawat terbang yaitu densan dinroduksinya CN-235 oleh IPTN dan kini IPTN sedang mempersiapkan produk terbarunya N 250 yang merupakan hasil rancang bangun dan rekayasa bangsa sendiri adalah jelas melambangkan bahwa industri tersebut telah memasuki tahapan ketiga penguasaan teknologi. Pengalaman dan prestasi ini jelas merupakan hasil kerja keras yang dilakukan dalam bidang penguasaan teknologi dan tidak terlepas dari keterpaduan kerjasama antara industri (IPTN)- lembaga penelitian (LUK & LAGG di Serpong) - perguruan tinggi (ITS).

Contoh lainnya keberhasilan PT PAL Indonesia dalam melakukan rancang bangun dan rekayasa kapal Caraka Jaya pada gilirannya meningkatkan kemampuan berbagai industri galangan kapal nasional, karena untuk memproduksi kapal Caraka Jaya tersebut galangan galangan lainnya juga turut dilibatkan. Keterpaduan antara industri dengan kegiatan penelitian dilaksanakan dengan didirikannya Laboratorium Hydrodinamika lengkap dengan Towing Tank di ITS - Surabaya, sekaligus memperlihatkan adanya skenario yang utuh dalam mengefektifkan hubungan "industri - laboratorium penelitian - perguruan tinggi.

Demikian juga hasil-hasil Litbang Terapan pada beberapa industri swasta nasional (PMDN) seperti :

- Industri pengolah pertanian :

PT. Sungai Guntung, melaksanakan litbang terapan untuk pengolahan dan pemanfaatan tanah serta air Gambut berikut industri pengolahannya dengan melibatkan kurang lebih 25 orang tenaga ahli (PhD dan Sarjana).

- Industri pengolah hasil hutan :

Litbang terapan yang diarahkan disini ialah untuk kelestarian hutan dan industri pengolahannya. Disamping itu PT. Inti Indo Rayon dikembangkan menjadi salah satu pusat penelitian pulp untuk rayon di Indonesia. Bagi Indonesia adalah sangat strategis untuk mengembangkan rayon sebagai pengganti kapas, karena Indonesia sulit untuk mengembangkan kapas.

- Industri lainnya yaitu : - industri yang mengolah hasil laut;

- industri yang mengolah hasil tambang (petrokimia, keramik);

- industri tekstil;

- industri elektronika;

- industri kimia yang mengolah petro kimia dan hasil perkebunan;

- industri engineering (kendaraan- bermotor, perkapalan).

III. PERANAN BUMN-IS DALAM PENGUASAAN TEKNOLOGI.

Salah satu kebijakan yang ditempuh pemerintah pada akhir-akhir ini yang akan menentukan keberhasilan bangsa kita dalam menguasai dan mengembangkan teknologi adalah dibentuknya BPIS yang membawahi l0 BUMN yang dinilai strategis bagi pengembangan teknologi di Indonesia.

Diharapkan kesepuluh perusahaan tersebut dapat berkembang menjadi "center of excellence" atau pusat keunggulan teknologi dibidang masing-masing, sehingga mampu mendorong industri dalam negeri lainnya untuk menguasai teknologi manufaktur dan teknologi produk, melalui langkah ini diharapkan daya saing Produk dalam negeri semakin meningkat serta akses menuju pasar internasional semakin terbuka.

Selanjutnya dalam operasionalisasi dari Strategi Transformasi Industri dan Teknologi yang dikemukakan oleh Menteri Negara Riset dan Teknologi, bahwa pelaksanaan transformasi industri & teknologi dilaksanakan dalam 8 wahana industri. Kesepuluh BUMN Industri Strategis merupakan pelaksana daripada strategi transformasi industri & teknologi yang termasuk ke dalam 8 wahana tersebut.

Sekarang kalau kita lihat kembali. bahwa dalam rangka strategi transformasi industri & teknologi untuk menguasai dan mengembangkan teknologi, maka industri-industri strategis di lingkungan BPIS yang mewakili dalam wahana-wahana transformasi industri &teknologi sebagai berikut :

- Industri Penerbangan diwakili oleh PT. IPTN.

- Industri Maritim dan Perkapalan diwakili oleh PT. PAL Indonesia

- Industri Alat Transportasi Darat diwakili oleh PT. INKA.

- Industri Telekomunikasi dan Elektronika diwakili oleh PT. INTI dan LEN - SPIS.

- Industri Alat Pembangkit Energi diwakili oleh PT. BBI.

- Industri Perekayasaan

- Industri Alat dan Mesin Pertanian diwakili oleh PT. Barata Indonesia.

- Industri Pertahanan diwakili oleh PT. PINDAD dan PT. DAHANA.

Untuk meningkatkan peranan BUMN-IS di lingkungan BPIS dalam rangka strategi transformasi industri & teknologi di masa mendatang, maka ada beberapa hal yang mungkin perlu mendapatkan pemikiran, yaitu :

1. Penguasaan teknologi di bidang industri alat transportasi darat, khususnya mengenai penguasaan dan pengembangan teknologi perkeretaapian yang dilaksanakan oleh PT, INKA selama ini sudah berjalan dengan baik. Namun industri alat transportasi darat tidak hanya kereta api saja, tetapi juga kendaraan bermotor. Selama ini penguasaan dan pengembangan teknologi di industri kendaraan bermotor belum berkembang sebagaimana yang diharapkan.

2. Di dalam wahana industri perekayasaan, BUMN-IS BPIS belum kelihatan yang terjun untuk melaksanakan kegiatan penguasaan dan pengembangan teknologi di bidang ini. Untuk itu adakah perlu industri rekayasa di luar BUMN-IS masuk sebagai industri strategis misalnya PT. Rekayasa Industri atau salah satu anak perusahaan PT. Krakatau Steel yang bergerak dalam bidang industri rekayasa.

Akhirnya, untuk masa mendatang peran BUMN-IS SPIS dalam rangka strategi transformasi industri & teknologi perlu terus ditingkatkan, dimana ke sepuluh industri strategis di lingkungan BPIS harus dapat menjalankan misi sebagai pusat-pusat keunggulan teknologi (center of' excellence) untuk menguasai dan mengembangkan teknologi di bidangnya masing-masing yang tercakup di dalam 8 wahana transformasi industri & teknologi

(sumber : http://www.leapidea.com/presentation?id=11)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar